Tag Archives: LIBURAN INDIE

Jalan Jalan Men!

22 Agustus 2014

Jumat pagi Gue, Risya (Om) dan Taufik atau yang lebih akrab disapa Aming udah siap berangkat ke Cileunyi. Gue sama Risya akan reuni sama sahabat lama. Rawink namanya. Yang pernah baca postingan “Life is an absurd journey” pasti tahu siapa orang ini. (:

Tapi sebelum berangkat gue ngga sengaja dapat pertanyaan dari nyokapnya si Om. “Mau kemana?” Tanya si Ibu.

“Ke Papandayan Bu”. Jawab gue.

“Papandayan? Bukannya ke Merbabu?” Si Ibu balik nanya dengan sedikit kecurigaan.

Kikuk. Bingung mau nyautin apa gue. Yaudah jujur aja emang mau ke Papandayan.

“Jangan mengkol-mengkol dulu ya! Inget! Cuma ke Papandayan aja kan, ngga nyimpang kemana-mana lagi?!”

Dalam hati. Kenapa gue yang jadi di introgasi gini. Sementara anaknya santei telpon-telponan di kamar.

Dengan nada meyakinkan gue bilang “Iya Bu, ngga akan nyimpang kemana-mana. Cuma ke Papandayan kok”.

Rule number one. Buat kalian yang mau jalan-jalan jangan lupa minta izin sama orang tua. Usahain bilang mau kemana dan sama siapa aja. Kalo sekiranya ngga penting banget ngebohong jangan ngebohong. Masih pada percaya sama yang namanya kualat kan? Continue reading

Liburan Indie

Nah, seperti biasa. Bingung di opening. Mau mulai dari mana. Bangkek. 🙂

Sometimes, best moments happen when they are unplanned. Dengan persiapan serba mendadak gue segera mengontek salah satu sahabat sebut saja dia si Hiu, untuk meminjam carrier dan tenda sebagai persiapan pendakian ke Cikuray, Garut.

Sabtu itu gue bersama kedua teman Risya dan Asep tampak cukup sibuk mempersiapkan segala perlengkapan. Maklum ini adalah pertama kalinya bagi kami mempersiapkan segala sesuatunya dengan sendiri. Biasanya ketika akan melakukan pendakian kami hanya “join” dengan teman yang memang sudah expert. Ngga usah repot cari tenda, alat masak trangea, persediaan logistik, akomodasi, perizinan, dll. Istilah kerennya “tahu beres” hanya ikut sumbang menyumbang.

Minggu pagi sebelum berangkat gue masih sangsi antara akan memakai sneakers atau boots untuk pendakian. Setelah mendapat saran akhirnya gue memakai boots.

Dari Batujajar, Kab. Bandung Barat kami menggunakan bus. Madona. Ya, nama busnya adalah Madona tujuan terminal Leuwipanjang via Tol. Kami membayar Rp. 6.000,-/orang.

Sampe di terminal Leuwipanjang kami menggunakan mini bus (elf) tujuan Dayeuh Manggung. Ongkos Rp. 20.000,-orang. Continue reading

LIFE IS AN ABSURD JOURNEY

Sebelumnya gw mau pinjem kata-kata yang ada di Header blognya Marischka Pruedence sebagai judul postingan kal ini.

Semua berawal dari sebuah rencana di bulan Agustus atau tepatnya pada bulan Ramadhan. Tanpa sengaja ide untuk trip ke Mahameru muncul dengan sendirinya. Walaupun sebenarnya trip ke Mahameru saat ini lebih terdengar “mainstream” karena efek dari film 5cm.

Rencana awal keberangkatan adalah bulan September, namun karena satu dan lain hal jadwal pun diundur menjadi diawal bulan Oktober. Setelah mendapat kepastian keberangkatan ke Mahameru dari teman akhirnya gw siap mengajukan cuti kerja. Sempat hopeless karena sebelum mengajukan cuti gw sendiri di mutasi ke unit kerja Ciroyom. Brengkes!

Akhirnya dengan bantuan Kepala Unit gw di pasirkaliki, cuti gw di acc oleh pihak Kantor Cabang Naripan sebanyak 5 hari terhitung dari tanggal 1 Oktober s/d 7 Oktober. Lucky Bastard!

H-7 gw mulai intens jogging, selain jogging gw juga mulai browsing apa-apa saja yang harus dipersiapkan untuk melakukan pendakian. Continue reading